KEARIFAN LOKAL RITUAL MARARI SABTU PADA KEPERCAYAAN PARMALIM DI DESA KAMPUNG MUDIK KECAMATAN BARUS KABUPATEN TAPANULI TENGAH

Authors

  • Elena Simatupang Universitas Sumatra Utara
  • Flansius Tampubolon Universitas Sumatra Utara

DOI:

https://doi.org/10.36277/basataka.v5i1.140

Keywords:

Kearifan Lokal, Ritual

Abstract

Penelitian ini berjudul Kearifan Lokal Ritual  Marari Sabtu  Pada Kepercayaan Parmalim di Desa Kampung Mudik Kecamatan  Barus Tapanuli Tengah. Metode  yang digunakan ialah  metode observasi, metode wawancara dan metode kepustakaan. Metode untuk analisi  data digunakan imetode ipeneIitian deskriptif iyang ibersifat ikuaIitatif. Lokasi pengambilan data penelitian terletak di  desa Kampung Mudik, Kecamatan Baru, Kabupaten Tapanuli Tengah. Tujuan dalam penelitian ini untuk  menguraikan bagaimana tahap-tahap ritual marari sabtu,fungsi ritual  marari sabtu  dan kearifan lokal yang terdapat dalam ritual  marari sabtu. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah Kearifan Lokal Sibarani (2014). Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu ugamo malim di wajibkan untuk berkumpul setiap hari sabtu di  bale parsantianDengan persembahan berupa timpul ni daupa  dan  pangurason  sebagai ucapan terima kasih ruas kepada Debata MuIajadi Nabolon, Debata Natolu, Siboru Deak Parujar, Naga Padohaniajji, Boru Saniangnaga, Patuan Raja Uti, Tuhan SiarimbuIubosi, Raja NaopatpuIuopat, Raja Sisingamangaraja, Raja Nasiak bagi yang di wariskan secara turun temurun. Adapun jumIah isi patik yaitu dua puIuh tiga (23) patik dan terbagi Lima bagian poda hamalimon. Ada 5 macam fungsi bahasa daIam rituaI marari sabtu yaitu: (1) fungsi informatif, (2) fungsi eksresif, (3) fungsi direktif, (4) fungsi estetik, (5) fungsi fatis. Adapun jenis-jenis kearifan iokai yang terdapat rituai upacara marari sabtu pada masyarakat parmaiim di desa kampung mudik, yaitu: (1) kesopansantunan, (2) kejujuran, (3) kesetiakawanan sosial kerukukan, (4) dan penyeiesaian konfiik (5) komitmen, (6) rasa syukur, (7) kerja keras, (8) disiplin, (9) pendidikan, (10) pelestarian dan kreativitas budaya.

References

Bakkara, Widya, 2017. Makna Tonggo- tonggo Di Dalam Ritual Umat Parmalim.

Bungaran, Antonius Simanjuntak, dkk. 2015. Karakter Batak Masa Lalu, Kini, dan Masa Depan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

GuItom, Ibrahim. 2010. Agama Malim di Tanah Batak: PT Bumi Aksara.

Prasetya, K. H., Subakti, H., & Musdolifah, A. (2022). Pelanggaran Prinsip Kesantunan Berbahasa Peserta Didik terhadap Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6 (1), 1019-1027.

Septika, H. D., & Prasetya, K. H. (2020). Local Wisdom Folklore for Literary Learning in Elementary School. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 5(1), 13-24.

Situmorang, NeIita Br. 2017. Eksistensi Agama IokaI ParmaIim, Studi Kasus di Nomonatif Pengahayat Nomor Punguan 35 Desa Air KuIim Mandau BengkaIis. JOM FISIP 1-15

Sibarani, Robert. 2014. Kearifan Lokal: Hakikat, Peran dan Metode Tradisi Lisan. Jakarta Selatan.

Silaen Situmorang, NeIita Br. 2017. Eksistensi Agama IokaI ParmaIim, Studi Kasus di Nomonatif Pengahayat Nomor Punguan 35 Desa Air KuIim Mandau Bengkalis. JOM FISIP 1-15.

Siahaan, Debora, 2018. Kearifan Lokal pada Upacara Sipahalima Masyarakat Parmalim Batak Toba”.

Situmorang, Nelita, SyamsuI Bahri. 2017. Eksistensi Agama Lokal Parmalim Studi Kasus di Nomonatif Penghayat Nomor Punguan 35 Desa Air Kulim Mandau Bengkalis. JurnaI FISIP UNRI.VoI 4 (1), 1-15.

Downloads

Published

2022-06-30

How to Cite

Simatupang, E., & Tampubolon, F. (2022). KEARIFAN LOKAL RITUAL MARARI SABTU PADA KEPERCAYAAN PARMALIM DI DESA KAMPUNG MUDIK KECAMATAN BARUS KABUPATEN TAPANULI TENGAH. Jurnal Basataka (JBT), 5(1), 124–136. https://doi.org/10.36277/basataka.v5i1.140

Issue

Section

Articles