SEMIOTIKA SIJAGURON DALAM ADAT SAUR MATUA BATAK TOBA DI KECAMATAN SUMBUL PEGAGAN

Authors

  • Antonius Sahat Gabe Sinaga Universitas Kristen Satya Wacana
  • Tony Tampake Universitas Kristen Satya Wacana

DOI:

https://doi.org/10.36277/basataka.v6i1.208

Keywords:

Semiotik, Sijagaron, Batak Saur Matua

Abstract

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan Sijagaron sebagai salah satu ciri suku Batak Toba. Dalam upacara adat Saur Matua Batak Toba, digunakan Sijagaron. Kajian ini berfokus pada Sijaguron yang digunakan dalam upacara pemakaman adat Batak Toba di Kecamatan Sumbul Pegagan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendorong generasi milenial untuk lebih menghargai budaya. Karena data dikumpulkan langsung dari lapangan, metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Oleh karena itu, dengan menggunakan metode analisis Charles Sanders Pierce, penulis menelusuri makna semiotik yang terdapat pada Sijagaron. Kehidupan suku Batak Toba di Kecamatan Sumbul Pegagan tidak bisa dipisahkan dari Sijagaron, menurut hasil penelitian dan diskusi mereka. Suku Batak Toba menganggap Sijaguron sebagai representasi keberhasilan atau keberhasilan dalam upacara pemakaman. Hanya upacara pemakaman adat Batak Toba Saur Matua yang melibatkan Sijagaron. Selama jenazah masih berada di dalam rumah, Sijagaron diletakkan di dekat kepala almarhum (sesuai aturan daerah masing-masing). Suku Batak Toba di Kecamatan Sumbul Pegagan menganut nilai-nilai Sijagaron yang meliputi, seni,  restu, kasih sayang, hormat, amanah, melayani, harapan, dan sebagai tanda terima kasih.

References

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Bungin. (2007). Penelitian Kualitatif. Kencana Prenada Media.

Corteva. (2020). Simak Tips Memilih Benih Padi Terbaik Ini. https://www.corteva.id/berita/Simak-Tips-Memilih-Benih-Padi-Terbaik-Ini.html.

Gultom, R. M. (1992). Dalihan Natolu Nilai Budaya Suku Batak. CV Media Sarana.

Hitabatak. (n.d.). Pohon Hariara Yang Memiliki Sejuta Makna Bagi Orang Batak. Hitabatak.Com. https://hitabatak.com/pohon-hariara-yang-memiliki-sejuta-makna-bagi-orang-batak/.

Marno Siagian. (2020a). Gambiri/Lajo/SiboruPurti-Purti. https://www.facebook.com/869666319725284/posts/gambirilajosiboru-purti-purti-aleurites-moluccanalatinsineat-ni-raut-gambiri-tat/4838745189484024/.

Marno Siagian. (2020b). Ompu-Ompu. https://www.facebook.com/869666319725284/posts/ompu-ompu-crinum-asiaticum-ltumbuhan-bakung-putih-atau-disebut-juga-dengan-lily-/4458574800834400/.

Marno Siagian. (2020c). Sangge sangge. https://www.facebook.com/869666319725284/posts/sangge-sangge-cymbopogon-citratuslatinserai-atau-sereh-adalah-sejenis-tumbuhan-y/4510858682272678/.

Marno Siagian. (2020d). Sihilap. https://www.facebook.com/869666319725284/posts/sihilap-chrysopogon zizanioideslatinsejenis-tumbuhan-yang-mirip-dengan-tumbuhan-/4438354309523116/.

Moleong, L. J. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Roadakarya.

Nilai Gizi. (2018). Telur Ayam Kampung. https://nilaigizi.com/gizi/detailproduk/1038/telur-ayam-kampung-segar.

R. M. Simatupang. (2016). Adat Budaya Batak Dan Biografi. Bornrich Publishing.

Rahmawati, F. (2020). Mengenal Sijagaron, Simbol Kematian dalam Upacara Adat Batak (p. 2). https://www.merdeka.com/sumut/mengenal-sijagaron-simbol-kematian-dalam-upacara-adat-batak.html.

Sary, H. N. (2016). Sijagaron, Tanaman Kematian dalam Upacara Pemakaman Adat Batak (p. 2). https://www.liputan6.com/regional/read/2613637/sijagaron-tanaman-kematian-dalam-upacara-pemakaman-adat-batak.

Siadari, G. B. (2019). Sijagaron. https://m.facebook.com/Goksensiadari/photos/-sijagaron-sijagaron-ima-sada-ampang-na-marisi-emetu-eme-i-di-pantikkon-ma-1-san/524317251391255/.

Siagian, M. (2020a). Pilo Pilo. https://www.facebook.com/869666319725284/posts/pilo-piloditanda-hamu-do-pilo-piloon-ma-gombaran-na-ditoru-on-pilo-pilo-jala-hau/4503311526360727/?paipv=0&eav=afys2kh0hpupsdulphxhe-pq3doyieuuyl2yzufnn6m2tta-0gz-l2-iphno-fy99sg&_rdr.

Siagian, M. (2020b). Silinjuang/Hatungga. https://www.facebook.com/869666319725284/posts/silinjuanghatunggal-cordyline-fruticosalatintanaman-hanjuangpohon-ti-atau-tumbuh/4454502717908275/

Siahaan, B. M. (2009). Parambuan Adat Batak: Dalihan Na Tolu. Trabulan.

Siallagan, P. M. (2016). Kisah Sanggar, Tinittip Baen Huru-huruan. https://solup.blogspot.com/2016/08/kisah-sanggar-tinittip-baen-huru-huruan.html.

Sibarani, R., & Panggabean, C. R. (2022). Tradisi Sijagaron pada Upacara Kematian Saur Matua di Kabupaten Toba. Journal of Language Development and Linguistics, 1 (1), 45–54.

Team Tabotabo. (2015). Makna dan Filosofi Pohon Hariara dalam kehidupan masyarakat Batak. Tabotabo. https://www.tobatabo.com/1021+makna-dan-filosofi-pohon-hariara-dalam-kehidupan-masyarakat-batak.html.

Tobatabo, T. (2013). Apa arti Suhi ni Ampang na Opat dalam adat Batak? Tabotabo. https://images.app.goo.gl/g5q4iak3tubjdd8k7.

Downloads

Published

2023-06-30

How to Cite

Sinaga, A. S. G., & Tampake, T. . (2023). SEMIOTIKA SIJAGURON DALAM ADAT SAUR MATUA BATAK TOBA DI KECAMATAN SUMBUL PEGAGAN. Jurnal Basataka (JBT), 6(1), 194–200. https://doi.org/10.36277/basataka.v6i1.208

Issue

Section

Articles