PEMEROLEHAN BAHASA PADA ANAK PENDERITA GAGAP (STUTTERING) PASCAKEJANG

Authors

  • Elis Yunita Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Indri Wulandari Sukoco Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Odien Rosidin Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

DOI:

https://doi.org/10.36277/basataka.v6i1.223

Keywords:

Gagap, Pascakejang, Pemerolehan Bahasa, Psikolinguistik

Abstract

Pemerolehan bahasa pada orang yang mengalami gangguan berbahasa akan berbeda dengan orang yang normal. Gangguan berbahasa sendiri dapat diakibatkan oleh faktor genetik, perkembangan motorik yang lambat atau tidak normal, dan karena kerusakan otak bagian hemisfer kiri akibat kecelakaan, kejang, dan trauma otak lainnya. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pemerolehan bahasa pada seorang anak berusia 11 tahun berinisial FD, seorang penderita gagap akibat demam tinggi dan kejang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan proses analisis berupa penerjemahan hasil temuan dalam bentuk hasil ujaran penderita gagap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik gagap yang dialami FD adalah adanya pengulangan pada bunyi huruf, pengulangan suku kata, pengulangan kata, serta sering pula ujaran terhenti di tengah-tengah kalimat. Kasus seperti FD ini bisa terjadi pada siapa saja. Dan umumnya tidak diberikan terapi secara khusus karena bukan karena faktor perkembangan yang lambat, tetapi telah terjadi kerusakan pada otak.

References

Brown, H. D. (2008). Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Jakarta: Person Education.

Budianingsih, T. (2017). Peran Neurolinguistik dalam Pengajaran Bahasa. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora, 3(2), 137. https://doi.org/10.36722/sh.v3i2.203.

Dardjowidjojo, S. 2005. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Daulay, I. K., Banjarnahor, E., & Tarigan, T. (2021). Pengaruh Gangguan Berbahasa Berbicara Gagap Dalam Komunikasi Pada Wanita Usia 16 Tahun. Jurnal Bahasa Indonesia Prima (BIP), 3(2), 195–206. https://doi.org/10.34012/bip.v3i2.1923.

Dewi, M. I. N., & Putri2, R. A. (2022). Analisis Gangguan Bahasa Gagap (Stuttering) Dalam Film “the King’S Speech”, Pendekatan Psycholinguistics. Volume 16.

Indah, R. N. (2011). Proses Pemerolehan Bahasa: Dari Kemampuan Hingga Kekurangmampuan Berbahasa. LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 3(1), 1–17. https://doi.org/10.18860/ling.v3i1.570.

Kemendikbud. 2014. Buku Siswa Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kuntaro, E. (2017). Memahami Konsepsi Psikolinguistik. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi, 98.

Nurhayati, Suryana, E., & Abdurrahmansyah. (2022). Neurosains Dan Kemampuan Berbahasa Dalam Pembelajaran. INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, Dan Kebudayaan, 8(2), 17–27. https://doi.org/10.55148/inovatif.v8i2.263.

Sintyawati, C. (2019). Pengaruh Ketidaksiapan Percakapan Terhadap Pembentukan Kalimat Pada Penyandang Gagap. Prosiding Seminar Nasional Bahasa Dan Sastra Indonesia (SENASBASA), 3(2), 190–199. http://research-report.umm.ac.id/index.php/SENASBASA/article/view/3098.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Downloads

Published

2023-06-30

How to Cite

Yunita, E. ., Sukoco, I. W. ., & Rosidin, O. . (2023). PEMEROLEHAN BAHASA PADA ANAK PENDERITA GAGAP (STUTTERING) PASCAKEJANG. Jurnal Basataka (JBT), 6(1), 100–107. https://doi.org/10.36277/basataka.v6i1.223

Issue

Section

Articles