PARJAMBARAN DALAM UPACARA SAUR MATUA ETNIK BATAK TOBA: KAJIAN FOLKLOR
DOI:
https://doi.org/10.36277/basataka.v5i1.152Keywords:
Parjambaran Saur Matua, Etnik Batak Toba, FolklorAbstract
Karya ilmiah ini yang berjudul Parjambaran Dalam Upacara Saur Matua Etnik Batak Toba: kajian folklor. masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah tahapan parjambaran, pesan parjambaran, dan makna pada parjambaran dalam upacara saur matua, pelaksanaan parjambaran masih dilakukan di Desa Sigumpar Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang parjambaran, pesan dan makna dalam upacara kematian saur matua, susunan adat parjambaran yang terdapat dalam skripsi ini sangatlah terstruktur dan dapat sebuah acuan untuk pemahaman parjambaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang menggunakan teknik penelitian lapangan. 1). Adapun tahap-tahap parjambaran dalam upacara saur matua ialah a). Marhusip-husip b). tonggo raja c). Maralaman horja dan sebagainya 2). Makna parjambaran ialah sebagai penghormatan atau kedudukan seseorang 3).pesan parjambaran adalah penting mengetahui memahami silsilah (Tarombo marga) supaya kita memahmai atau mengetahu kedudukan kita dalam paradatan khususnya upacara saur matua. Parjambaran merupakan salah satu adata istiadat yang masih dilaksanakan oleh masyarakat Batak Toba di Desa Sigumpar Kecamatan Sigumpar, Kabupaten Toba.
References
Agustina, C., & Bahri, S. U. (2015). Makna Dan Fungsi Ulos Dalam Adat Masyarakat Batak Toba Di Desa Talang Mandi Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik-Universitas Riau.
Bogdan, R., & Taylor, S. (1992). Pengantar metode kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional.
Danandjaja, J. (1984). Folklor Indonesia: ilmu gosip, dongeng dan lain-lain. Grafiti Pers.
Fajri, I., & Firdaus, M. (2018). Strategi Komunikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kuantan Singingi dalam Mempromosikan Budaya Perahu Baganduang (Doctoral dissertation, Riau University).
Febriana, H. (2014). Kajian Folklor Tradisi Nglamar Mayit di Desa Sawangan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen (Doctoral dissertation, Pend. Bhs Jawa).
Juliana, M. (2017). Tradisi Mappasoro Bagi Masyarakat Desa Barugariattang Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba. Makassar: UIN Alauddin Makassar.
Lestari, G. (2016). Bhinnekha tunggal ika: Khasanah multikultural indonesia di tengah kehidupan SARA. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 28(1).
Manalu, F. (2020). Upacara Adat Saur Matua Pada Masyarakat Batak Toba: Kajian Antropolinguistik.
Naibaho, S. (2016). Ragam Register Pada Upacara Adat Mangongkal Holi Masyarakat Batak Toba: Kajian Sosiolinguistik.
Prayogi, R., & Danial, E. (2016). Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Pada Suku Bonai Sebagai Civic Culture Di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Humanika, 23(1), 61-79.
Septika, H. D., & Prasetya, K. H. (2020). Local Wisdom Folklore for Literary Learning in Elementary School. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 5(1), 13-24.
Situmorang, I. M., & Amal, B. K. (2016). Eksistensi Ulos pada Upacara Kematian Sari matua pada Masyarakat Batak Toba. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology), 2(1), 76-90.
Strauss, A., & Corbin, J. (2017). Dasar-dasar penelitian kualitatif kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta.
Takari, M. (2009, April). Ulos Dan Sejenisnya Dalam Budaya Batak Di Sumatera Utara: Makna, Fungsi, Dan Teknologi. In Makalah pada Seminar Antarabangsa Tenunan Nusantara, di Kuantan, Pahang, Malaysia. Pengajian Media, Fakulti Sastera dan Sains Sosial, Universiti Malaya, Pensyarah Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
Zuriatina, I. (2020). Pengaruh Pembangunan Kebudayaan terhadap Pembangunan Manusia di Indonesia. Temali: Jurnal Pembangunan Sosial, 3(1), 1-17.