GERAKAN LITERASI SEKOLAH: IMPLEMENTASI TAHAP PEMBIASAAN DAN PENGEMBANGAN LITERASI DI SD SUKOREJO KEDIRI
DOI:
https://doi.org/10.36277/basataka.v1i2.34Keywords:
Kata Kunci: Implementasi, Literasi, Sekolah Dasar.Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan informasi tentang implementasi Gerakan Literasi Sekolah di SD Sukorejo Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri khususnya pada tahap pembiasaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan sumber data yakni Kepala Sekolah, Guru Kelas dan siswa. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data melalui tiga tahap yakni data reduksi, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di SD Sukorejo Gurah Kediri, penerapan literasi masih sampai pada tahap pembiasaan. Upaya sekolah untuk menggiatkan gerakan literasi adalah dengan cara membiasakan membaca buku non pelajaran 15 menit sebelum kelas dimulai, menata lingkungan yang mendukung literasi dan melibatkan mitra dalam pelaksanaan kegiatan literasi. Terdapat beberapa hal yang menjadi faktor pendukung dalam kegiatan ini yakni semangat siswa-siswi dalam membaca buku, terdapat buku pengayaan yang disediakan dan dukungan dari berbagai pihak. Sedangkan faktor penghambat pembiasaan kegiatan membaca adalah belum optimalnya pelaksanaan gerakan literasi sekolah ini karena belum sepenuhnya rutin dilaksanakan.
ABSTRACT
This study tried to describe about the implementation of School Literacy Movement in Sukorejo Elementary School in Kediri, especially in the process of literacy habituation and development. The research used descriptive qualitative research. Data sources are Principal, Class Teachers and students. Data collection in this study was by observation, interviews and documentation. While the data analysis technique through three stages, namely data reduction, data presentation and data verification. The results showed that at SD Sukorejo Gurah Kediri, the application of literacy was still at the stage of habituation and development. The principal tried to intensify the literacy movement are by getting used to read non-lesson books 15 minutes before class starts, arranging an environment that supports literacy and involving partners in the implementation of literacy activities. There are several aspects can support school literacy in this school that are enthusiasm of students in reading books, enrichment books provided and support from various parties. Whereas the inhibiting factor for the habit of reading activities is the not yet optimal implementation of the school literacy movement because it has not been fully routinely implemented.
References
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud. (2016). Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud
Dirjen Dikdasmen. (2916). Panduan Gerakan Literasi di Sekolah Dasar. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud.
Gunawan, Imam. (2013). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara
Permendikbud No. 23 Tahun 2015
Usman, A. Samad. 2014. Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah. Jurnal Ilmiah Didaktita. Volume15 Nomor 1 (13-31)
Wandasari, Yulisa. (2017). Implementasi Gerakan Literasi Sekolah Sebagai Pembentuk Pendidikan Karakter. Jurnal Manajemen, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Volume 1 Nomor 1: 325-342