FALSAFAH JAWA DALAM TRADISI KUPATAN DI KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK
DOI:
https://doi.org/10.36277/basataka.v8i1.670Keywords:
Tradisi, Kupatan, Falsafah, JawaAbstract
Tradisi kupatan merupakan salah satu tradisi lokal yang masih dilestarikan oleh masyarakat Jawa, khususnya di Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek. Tradisi ini dilaksanakan sebagai bentuk perayaan seminggu setelah Hari Raya Idulfitri dan memiliki makna yang lebih dari sekadar perayaan kuliner. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai-nilai falsafah Jawa yang terkandung dalam tradisi kupatan serta bagaimana nilai-nilai tersebut diinternalisasi dalam kehidupan masyarakat. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan tujuan menggambarkan dan memahami secara mendalam makna falsafah Jawa dalam tradisi kupatan di Kecamatan Durenan. Teknik pengembulan data melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi kupatan sarat dengan nilai-nilai falsafah Jawa seperti wedi (takut), isin (malu), sungkan (segan), tepa salira (tenggang rasa), sumeleh (pasrah), dan nrima ing pandum (menerima dengan ikhlas). Nilai-nilai ini membentuk karakter masyarakat yang santun, rendah hati, dan harmonis. Tradisi kupatan juga menjadi sarana akulturasi antara budaya Jawa dan ajaran Islam, sehingga memperkaya khazanah budaya lokal yang berlandaskan nilai-nilai spiritual. Penelitian ini menegaskan pentingnya pelestarian tradisi lokal sebagai media pewarisan nilai-nilai kearifan lokal dan keagamaan kepada generasi muda.
References
Achroni, D. (2017). Belajar dari makanan tradisional Jawa. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Arafiyah, Nisa Tri Wulandari. 2017. Filosofi Jawa Nrimo Ditinjau Dari Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 2, No. 2, 2017.
Budiyono, B., & Feriandi, Y. A. (2017). Menggali Nilai Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa Sebagai Sumber Pendidikan Karakter. In Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling (Vol. 1, No. 1, pp. 92-103).
D. A., & Lestari, M. (2023). Kontekstualisasi Tradisi sebagai Modal Sosial dalam Pelestarian Budaya Lokal. Jurnal Antropologi Indonesia, 44(1), 55–70.
Geertz, C. (1960). The Religion of Java. Chicago: University of Chicago Press.
Indrawati, S. (2022). Budaya Lokal dalam Pendidikan Karakter: Menyemai Nilai-Nilai Melalui Tradisi. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 27(2), 117–129.
Koentjaraningrat. (1985). Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Putra,
Kurniasari, Y. R., & Rahardi, R. K. (2019). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Permainan Tradisional Cublak-Cublak Suweng Di Yogyakarta: Kajian Ekolinguistik. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 8(2), 133-142.
Miftachul Ilmi, A. (2022). Memaknai Kehidupan Melalui Konseling Memaknai Eksistensialisme berbasis Nilai Budaya Nrimo Ing Pandum untuk Meningkatkan Self Esteem Siswa Remaja Berstatus Sosial Ekonomi Bawah. In Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang (pp. 1-15).
Purwadi. 2019. Folkor Jawa. Yogyakarta: Pura Pustaka Yogyakarta.
Tilaar, H. A. R. (2002). Perubahan Sosial dan Pendidikan: Pengantar Pedagogik Transformatif untuk Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Wulandari, R., & Siregar, H. (2024). Tradisi Komunal dan Pendidikan Multikultural: Studi Kasus di Komunitas Tradisional Jawa. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 38(1), 80–92.
Yusran, H., Rahmawati, L., & Azhar, F. (2022). Akulturasi Islam dan Budaya Lokal dalam Tradisi Keagamaan di Indonesia. Jurnal Islam Nusantara, 8(3), 190 207.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Muyassaroh Muyassaroh

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.