PERAN SASTRA MELAYU DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA BAGI GENERASI MILENIAL MELALUI SOSIAL MEDIA
DOI:
https://doi.org/10.36277/basataka.v3i2.91Keywords:
Generasi Milenial, Karakter Bangsa, Sastra Melayu, Media SosialAbstract
Karakter Bangsa Indonesia yang ramah, santun, perduli sesama, suka bergotong royong, dan memiliki sikap toleransi yang tinggi seolah-olah sudah hilang. Muncul sikap pragmatik dan cenderung tidak memperhatikan tatanan nilai dan aturan yang ada. Sikap pragmatis ini membuat masyarakat lebih egois dan lebih mementingkan diri sendiri. Semuanya ingin diperoleh secara instan dan tidak mau capek. Budaya kekerasan dan anarkisme sosial sudah lumrah terjadi di mana-mana. Masyarakat sangat mudah dihasut dengan berita hoak, mudah terpancing emosi, kasar, brutal, sikap rasional telah hilang dan lebih mengikuti hawa nafsu. Kondisi ini menggambarkan karakter bangsa sudah rusak dan harus segera diatasi. Artikel ini menawarkan peran sastra Melayu untuk memperbaikinya berbasis sosial media. Sosial Media sangat relevan digunakan karena sebanyak 91,62% generasi milenial menggunakan telepon seluler. Strategi yang dapat dilakukan pemerintah dan atau relawan sastra membuka website yang isinya tentang bermacam-macam karya sastra. Generasi milenial diharapkan tertarik mengakses web tersebut. Karakter generasi milenial diharapkan akan berubah ke arah yang positif karena sastra memiliki nilai-nilai positif, keindahan, religius, ketokohan dan sebagainya.
References
Dede, C. (2008). A seismic shift in epistemology. EDUCAUSE review, 43(3), 80.
Depdiknas. 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas
Duarte, F (2019). Berapa banyak waktu yang dihabiskan rakyat Indonesia di media sosial?, online, https://www.bbc.com/indonesia/majalah-49630216.
Greenhow, C., & Lewin, C. (2016). Social media and education: Reconceptualizing the boundaries of formal and informal learning. Learning, media and technology, 41(1), 6-30.
Herfanda, A.Y. 2008. ”Sastra sebagai Agen Perubahan Budaya” dalam Bahasa dan Budaya dalam Berbagai Perspektif, Anwar Effendi, ed. Yogyakarta: FBS UNY dan Tiara Wacana.
Ihsan, M. (2016). Pengaruh terpaan media internet dan pola pergaulan terhadap karakter peserta didik. Tsamrah Al-Fikri, 10, 103-120.
Irwandani, I., & Juariyah, S. (2016). Pengembangan media pembelajaran berupa komik fisika berbantuan sosial media instagram sebagai alternatif pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 5(1), 33-42.
Ismail, T dan M. Suryaman. 2006. Instrumen Pemilihan Buku Sastra untuk Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas
Kanzunnudin, M. (2012, June). Peran sastra dalam pendidikan karakter. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan: Pendidikan untuk Kejayaan Bangsa (pp. 195-204). Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Khairuni, N. (2016). Dampak positif dan negatif sosial media terhadap pendidikan akhlak anak (studi kasus di smp negeri 2 kelas viii banda aceh). JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 2(1), 91-106.
Munfangati, R. (2014). Peran Sastra dalam Pembentukan Karakter Bangsa. In Prosiding Seminar Nasional dan Temu Alumni (pp. 241-247). Asosiasi Alumni dan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.
Putra, Y. S. (2017). Theoritical review: Teori perbedaan generasi. Among Makarti, 9(18).
Sardjonoprijo, Petrus. (1982). Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali.
Septiningsih, L. (2019). Mengoptimalkan Peran Sastra dalam Pembentukan Karakter Bangsa (online) http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/content/mengoptimalkan-peran-sastra-dalam-pembentukan-karakter-bangsa, diakses, 28 Januari 2020.
Statistik, B. P. (2018). Statistik Gender Tematik: Profil Generasi Milenial Indonesia. Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak.
Suci, Y. T. (2018). Menelaah Teori Vygotsky dan Interdepedensi Sosial sebagai Landasan Teori dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif di Sekolah Dasar. NATURALISTIC: Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 3(1), 231-239.
Suryaman, M. (2010). Pendidikan karakter melalui pembelajaran sastra. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 1(3).
Suryo, Mohammad. (2005). Pendidikan Holisttik Berbasis Nilai dan Etika dalam Pembentukan Citra Manusia. Makalah disajikan dalam Rembug Nasional Pembentukan Citra Manusia Indonesia, DEPARI Jawa Tengah, Semarang, 13 September.
Warsono & Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif Teori dan Assesmen. Bandung : Rosda