INKONSISTENSI PEMBELAJARAN DARING MENGGUNAKAN INTERVIU INVESTIGATIF: KAJIAN LINGUISTIK FORENSIK

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk memperoleh jawaban objektif tentang sumber masalah pembelajaran yang terjadi pada kelas daring; hal ini penting dilaksanakan mengingat Universitas HKBP Nommensen menggunakan pembelajaran daring (untuk jadwal reguler pada beberapa fakultas, dan jadwal kuliah pengganti di FKIP).  Metode penelitian kualitatif deskriptif yang dipakai dalam riset ini menggunakan pendekatan lingustik forensik untuk mendapatkan informasi sedalam-dalamnya melalui interviu investigatif, didukung teori pragmatik yaitu kajian implikatur. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan responsif kepada  mahasiswa saat kelas daring. Data dianalisis dengan teknik induktif  dan berlangsung tiga tahap; proses analisis itu mencakup 1) reduksi data, 2) sajian data, dan 3) verifikasi data. Intervieu investigatif dilakukan terhadap mahasiswa yang terduga inkonsisten selama pembelajaran daring. Setelah dianalisis, ditemukan bahwa terdapat inkonsistensi mahasiswa saat pembelajaran daring seperti: 1) mahasiswa tidak responsif di dalam kelas, kamera dan audio selalu tidak aktif saat pertemuan kelas zoom meeting, terlambat mengumpulkan tugas; 2) informasi diperoleh dari interviu terhadap mahasiswa menggunakan implikatur percakapan tanpa ada paksaan dan tekanan, menggunakan skala kesantunan Leech (tidak langsung, pilihan, untung-rugi, keotoritasan, dan persetujuan) dan maksim Grice (kearifan, kesepakatan, simpati penutur, dan kerendahan hati) ; 3) mendapatkan informasi tentang sumber permasalahan berupa masalah kesehatan mental yang dialami mahasiswa: kebosanan, stres belajar di rumah, stagnasi, bingung, menginginkan ekspesi diri, dan kebutuhan bersosialisasi. Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan dengan melakukan studi kasus menyeluruh untuk dosen berkaitan dengan refleksi pengajar, sehingga evaluasi dan refleksi mendalam  berguna untuk meningkatkan efektivitas belajar mengajar kelas daring lainnya.