RELASI KEKERABATAN BAHASA JAWA DIALEK SOLO TINGKATAN NGOKO DAN BAHASA SUNDA DIALEK BANTEN TINGKATAN KASAR

Authors

  • Indri Wulandari Sukoco Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Elis Yunita Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Erwin Salpa Riansi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

DOI:

https://doi.org/10.36277/basataka.v6i2.285

Keywords:

Kekerabatan Bahasa, Kosakata Swadesh, Linguistik Histroris Kompratif

Abstract

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian linguistik historis komparatif untuk menganalisis adanya hubungan kekerabatan dari dua bahasa yang berada di pulau Jawa, yaitu Jawa dialek Solo ngoko dan Sunda dialek Banten kasar. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini 1) bagaimana hubungan kekerabatan berdasarkan hitungan angka antara bahasa Jawa dialek Solo tingkatan ngoko dan bahasa Sunda dialek Banten tingkatan kasar; 2) bagaimana tatanan leksikostatistik pada bahasa Jawa dialek Solo tingkatan ngoko dan bahasa Sunda dialek Banten tingkatan kasar sehingga dapat disusun tingkat tingkat urutan perpisahan kedua bahasa tersebut. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kekerabatan bahasa Jawa dialek Solo tingkatan ngoko dan bahasa Sunda dialek Banten tingkatan kasar. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan teknik wawancara serta mengisi kuisioner dari 200 kosakata dasar Swadesh.  Kosakata dasar Swadesh yang berjumlah 200 tersebut selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan kosakata yang berkerabat dengan kosakata yang tidak berkerabat. Teori yang dipergunakan adalah linguistik historis komparatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa hubungan kekerabatan bahasa Jawa dialek Solo tingkatan ngoko dan bahasa Sunda dialek Banten tingkatan kasar ada ditingkatan rumpun bahasa. Hal tersebut dibuktikan dengan dasar perhitungan kekerabatan senilai 32%. Skala ini terbukti dengan adanya persamaan serta kemiripan dari kedua bahasa terdapat 64 kosakata yang sama. Dengan demikian dapat disimpulan bahwa bahasa Jawa dialek Solo tingkatan ngoko dan bahasa Sunda dialek Banten tingkatan kasar merupakan dua bahasa yang memiliki kekerabatan yang erat. Berdasarkan dari hasil analisis jangka kesalahan, dapat diketahui bahasa Jawa dialek Solo tingkatan ngoko dan bahasa Sunda dialek Banten tingkatan kasar merupakan bahasa tunggal sekitar 1.596 – 1.362 tahun yang lalu.

References

Arnawa, N. (2018). Penerapan Leksikostatistik Pada Studi Kekerabatan Bahasa Austronesia. Pustaka Larasan.

Fitrah, Y., & Afria, R. (2017). Kekerabatan Bahasa-Bahasa Etnis Melayu, Batak, Sunda, Bugis, Dan Jawa Di Provinsi Jambi: Sebuah Kajian Linguistik Historis Komparatif. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 1(2), 204-218.

Ginting, P. T. B., Ley, R. D., Siburian, P., Prasetya, K. H., & Septika, H. D. (2022). Parafrasa Legenda “Guru Penawar Reme” Menjadi Naskah Drama Sebagai Bahan Ajar Di SMA. Jurnal Basataka (JBT), 5(2), 279-287.

Indrariani, E. A. (2017). Leksikostatistik Bahasa Jawa Dan Bahasa Sunda.

Keraf. G. 1995. Lingusitik Historis Kompratif. Jakarta: PT Gramedia.

Kulsum, U. (2020). Penguasaan Undak Usuk Bahasa Sunda untuk Meningkatkan Sopan Santun. Caraka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Bahasa Daerah, 9(3), 143-148.

Mahsun, M. (2017). Metode Penelitian Bahasa. Tahapan, Strategi, Metode, dan Tekniknya. Rajawali Press.

Ruriana, P. (2018). Hubungan kekerabatan bahasa Jawa dan Madura. Kandai, 14(1), 15-30.

Rosyadi, D., Zulaeha, I., & Baehaqie, I. (2017). Perbandingan Leksikon Bahasa Jawa dengan Bahasa Sunda di Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. Jurnal Sastra Indonesia, 6(2), 7-11.

Septika, H. D., & Prasetya, K. H. (2020). Local Wisdom Folklore for Literary Learning in Elementary School. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 5(1), 13-24.

Saidi, S. (1994). Linguistik Bandingan Nusantara. Nusa Indah.

Sudarno, M. Ed. 1994. Perbandingan Bahasa Nusantara. Jakarta: Arikha Medika Cipta.

Suherman, E. (2009). Tingkat Tutur Bahasa Jepang dan Bahasa Jawa: Analisis Kontrastif. Humaniora, 21(2), 213-222.

Suyata, P. (1999). Dari Leksikostatistik ke Glotokronologi: Analisis Sembilan Bahasa di Indonesia. Gadjah Mada University.

Syafi'i, I. (2019). Leksikostatistik Lima Bahasa Nusantara: Bahasa Jawa, Bahasa Madura, Bahasa Sunda, Bahasa Bali, dan Bahasa Indonesia. Basindo: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya, 3(1), 85-93.

Yuningsih, E., & Fadlilah, A. (2018). Satu Kata Berlainan Makna Dalam Bahasa Sunda Dan Jawa Melalui Kajian Semantik (One Word Various Meaning in Sunda and Java Language Through Semantic Study). Available at SSRN 3306311.

Zakiyah, S. N., Machdalena, S., & Fachrullah, T. A. (2020). Korespondensi Fonemis Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa. IdeBahasa, 2(2), 121-132.

Downloads

Published

2023-12-31

How to Cite

Sukoco, I. W. ., Yunita, E. ., & Riansi, E. S. . (2023). RELASI KEKERABATAN BAHASA JAWA DIALEK SOLO TINGKATAN NGOKO DAN BAHASA SUNDA DIALEK BANTEN TINGKATAN KASAR. Jurnal Basataka (JBT), 6(2), 319–328. https://doi.org/10.36277/basataka.v6i2.285